Senin, 26 Oktober 2020

Membudidayakan Pohon Manglid Guna Mensukseskan Gerakan Tanam dan Pelihara Pohon (GTPP) Provinsi Jawa Barat

Manglieta glauca BI. atau Manglid Baros dengan nama botaninya Magnolia blumei PRANTL., Manglieta glauca BI., merupakan salah satu jenis dari famili Magnoliaceae.  Tanaman ini dikenal dengan nama daerah Baros, Manglid (Sunda); Baros, Cempaka Bulus (Jawa); Cempaka, Kepelan (bali); Jatuh (Karo); Madang Limpaung, Sitibai (Minangkabau)

Sampai saat ini perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji belum banyak diketahui karena benih mempunyai viabilitas (daya simpan/ketahanan) rendah. Biji tanaman Manglid bersifat rekalsitran (tidak tahan disimpan lama)  hanya tahan berkisar antara 2-5 minggu, setelah lewat waktu tersebut biji akan sulit untuk tumbuh.

 KLASIFIKASI TANAMAN MANGLID :

Kingdom                      : Plantae

Divisi                           : Magnoliophyta

Famili                          : Magnoliaceae

Nama Binomial           : Manglieta glauca

Sinonim                       : Magnolia blumei PRANTL

 

A.    PENYEBARAN DAN TEMPAT TUMBUH


Tanaman Manglid berupa pohon, tinggi mencapai 25-40 meter (m) dengan bebas cabang 25 m dan diameter mencapai 150 centi meter (cm). Tanamaman Manglid tumbuh dengan optimal pada ketinggian 1.000-1.500 m dari permukaan laut (dpl).

Tajuk tanaman berbentuk membulat, lebat percabangannya berbentuk garpu yang dimulai jauh dari atas tanah, daun tunggal berbentuk elips memanjang atau elips melebar, kebanyakan bulat telur memanjang ukuran 13-18 cm terkadang sampai 25 cm. Ujung dan pangkal daun runcing, tangkai daun panjang. Tidak berbulu, permukaan bawah daun berwarna abu-abu kebiruan, permukaan atas hijau muda agak mengkilap, tersusun spiral.

 

B.    PENGADAAN BENIH

Tanaman Manglid mulai berbuah setelah berumur 7 tahun, berbuah setahun sekali antara Bulan Oktober s.d Desember. Untuk pembuatan pembibitan sebaiknya benih diambil dari pohon induk yang sehat. Biji diambil dari buah yang sudah tua dan masih menempel pada tangkainya, jika buah sudah jatuh biasanya sudah dimakan oleh semut atau binatang lannya bahkan benih tersebut sudah berjamur sehingga mengurangi kualitasnya.




C.    PENANGANAN BENIH

Buah dapat diunduh apabila benih sudah masak secara fisiologis yaitu dicirikan dengan warna kulit buah hijau tua kecoklatan dengan warna benih merah. Ekstraksi benih dilakukan dengan cara menjemur buah sampai ruang-ruang benih terbka. Setelah itu benih dikeluarkan dengan cara mengetuk-ngetuk buah dalam nampan sampai benih keluar. Kulit benih yang berwarna merah dikupas dari benihnya agar benih mudah berkecambah. Pisahkan benih dari kotoran-kotoran sisa ekstraksi. Viabilitas benih mudah turun sehingga harus segera ditabur.

 

D.    PENABURAN BENIH

Media tabur untuk pengecambahan benih Mangglid mengunakan top soil, pasir, dicampur pupuk kandang yang sudah steril dengan perbandingan 2:1:1. Media lain dapat menggunakan abu sekam bakar, dengan menggunakan media ini persentase kecambah dapat mencapai di atas 50%. Bedeng tabur dibuat di bawah naungan, atap naungan bedeng tabur dapat dibuat dari jerami, alang-alang ataupun daun rumbia.


E.    PENYAPIHAN BIBIT

Penyapihan bibit dilakukan setelah semai mencapai tinggi kira-kira 5 cm. Penyapihan dilakukan dengan cara mencungkil dengan menggunakan alat pencungkil, perhatikan jangan sampai akar patah. Bibit semai dipindahkan ke polybag yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan, pada umumnya menggunakan polybag dengan ukuran 10 cm x 15 cm. Polybag diberi lobang drainase sebanyak 4-6 lobang. Media yang digunakan adalah top soil, kompos/pupuk kandang, sekam padi dengan perbandingan 3:2:2.

 

F.    PEMELIHARAAN BIBIT


     1. Pemupukan

Pemupukan dapat dilakukan setelah bibit berumur 20 hari menggunakan NPK sebanyak 3 butir/tanaman. Setelah 35 hari pupuk kembali dengan NPK sebanyak 5 butir/tanaman. Pada umur 2-3 bulan gunakan pupuk Urea, pertahankan kelembaban media tanam jangan sampai kering.


2. Pencegahan hama dan penyakit


Pencegahan hama penyakit dapat dilakukan dengan mengkontrol kelembaban dan kebersihan lingkungan persemaian. Penggunaan pestisida dapat dilakukan apabila serangan hama penyakit telah melampauai ambang batas ekonomis.


3. Penggeseran Bibit dan Pemangkasan Akar


Pergeseran dilakukan saat bibit berumur 1,5-2 bulan di bedeng sapih. Pemangkasan akar dilakukan sekitar 2 minggu sebelum bibit didistribusikan.


4. Bibit Siap Tanam


Bibit siap tanam apabila bibit telah mencapai tinggi 30-40 cm dengan diameter leher akar lebih dari 4 mm dan pangkal batang telah berkayu (umur 3-4 bulan).





G.   
PENANAMAN

Calon lokasi penanaman dibersihkan dari semak belukar, Manglid termasuk jenis tanaman intoleran (butuh cahaya matahari secara langsung). Buat lobang tanam ukuran 20x20x20 cm, beri pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 2 kg tiap lobangnya. Penanaman dilakukan pada awal musim hujan atau pada kondisi curah hujan sudah cukup merata. Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang mati. Lakukan penyiangan agar tanaman terbebas dari gulma pengganggu tanaman.


Sumber :

UPTD Sertifikasi dan Pebenihan Tanaman Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, 2018.