Manglieta glauca BI. atau Manglid Baros dengan nama botaninya Magnolia blumei PRANTL., Manglieta glauca BI., merupakan salah satu jenis dari famili Magnoliaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah Baros, Manglid (Sunda); Baros, Cempaka Bulus (Jawa); Cempaka, Kepelan (bali); Jatuh (Karo); Madang Limpaung, Sitibai (Minangkabau)
Sampai saat ini perbanyakan tanaman dengan menggunakan
biji belum banyak diketahui karena benih mempunyai viabilitas (daya
simpan/ketahanan) rendah. Biji tanaman Manglid bersifat rekalsitran (tidak
tahan disimpan lama) hanya tahan
berkisar antara 2-5 minggu, setelah lewat waktu tersebut biji akan sulit untuk
tumbuh.
KLASIFIKASI TANAMAN MANGLID :
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Famili :
Magnoliaceae
Nama Binomial :
Manglieta glauca
Sinonim :
Magnolia blumei PRANTL
A.
PENYEBARAN DAN
TEMPAT TUMBUH
Tajuk tanaman berbentuk membulat, lebat percabangannya
berbentuk garpu yang dimulai jauh dari atas tanah, daun tunggal berbentuk elips
memanjang atau elips melebar, kebanyakan bulat telur memanjang ukuran 13-18 cm terkadang
sampai 25 cm. Ujung dan pangkal daun runcing, tangkai daun panjang. Tidak
berbulu, permukaan bawah daun berwarna abu-abu kebiruan, permukaan atas hijau
muda agak mengkilap, tersusun spiral.
B.
PENGADAAN BENIH
Tanaman Manglid mulai berbuah setelah berumur 7 tahun,
berbuah setahun sekali antara Bulan Oktober s.d Desember. Untuk pembuatan
pembibitan sebaiknya benih diambil dari pohon induk yang sehat. Biji diambil
dari buah yang sudah tua dan masih menempel pada tangkainya, jika buah sudah
jatuh biasanya sudah dimakan oleh semut atau binatang lannya bahkan benih
tersebut sudah berjamur sehingga mengurangi kualitasnya.
C.
PENANGANAN
BENIH
Buah dapat diunduh apabila benih sudah masak secara
fisiologis yaitu dicirikan dengan warna kulit buah hijau tua kecoklatan dengan
warna benih merah. Ekstraksi benih dilakukan dengan cara menjemur buah sampai
ruang-ruang benih terbka. Setelah itu benih dikeluarkan dengan cara
mengetuk-ngetuk buah dalam nampan sampai benih keluar. Kulit benih yang
berwarna merah dikupas dari benihnya agar benih mudah berkecambah. Pisahkan
benih dari kotoran-kotoran sisa ekstraksi. Viabilitas benih mudah turun
sehingga harus segera ditabur.
D.
PENABURAN BENIH
Media tabur untuk pengecambahan benih Mangglid mengunakan
top soil, pasir, dicampur pupuk kandang yang sudah steril dengan perbandingan
2:1:1. Media lain dapat menggunakan abu sekam bakar, dengan menggunakan media
ini persentase kecambah dapat mencapai di atas 50%. Bedeng tabur dibuat di
bawah naungan, atap naungan bedeng tabur dapat dibuat dari jerami, alang-alang
ataupun daun rumbia.
E.
PENYAPIHAN
BIBIT
Penyapihan bibit dilakukan setelah semai mencapai tinggi kira-kira 5 cm. Penyapihan dilakukan dengan cara mencungkil dengan menggunakan alat pencungkil, perhatikan jangan sampai akar patah. Bibit semai dipindahkan ke polybag yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan, pada umumnya menggunakan polybag dengan ukuran 10 cm x 15 cm. Polybag diberi lobang drainase sebanyak 4-6 lobang. Media yang digunakan adalah top soil, kompos/pupuk kandang, sekam padi dengan perbandingan 3:2:2.
F. PEMELIHARAAN BIBIT
1. Pemupukan
Pemupukan dapat dilakukan setelah bibit berumur 20 hari menggunakan NPK sebanyak 3 butir/tanaman. Setelah 35 hari pupuk kembali dengan NPK sebanyak 5 butir/tanaman. Pada umur 2-3 bulan gunakan pupuk Urea, pertahankan kelembaban media tanam jangan sampai kering.
2. Pencegahan hama dan penyakit
Pencegahan hama penyakit dapat dilakukan dengan mengkontrol kelembaban dan kebersihan lingkungan persemaian. Penggunaan pestisida dapat dilakukan apabila serangan hama penyakit telah melampauai ambang batas ekonomis.
3. Penggeseran Bibit dan Pemangkasan Akar
Pergeseran dilakukan saat bibit berumur 1,5-2 bulan di bedeng sapih. Pemangkasan akar dilakukan sekitar 2 minggu sebelum bibit didistribusikan.
4. Bibit Siap Tanam
Bibit siap tanam apabila bibit telah mencapai tinggi 30-40 cm dengan diameter leher akar lebih dari 4 mm dan pangkal batang telah berkayu (umur 3-4 bulan).
Calon lokasi
penanaman dibersihkan dari semak belukar, Manglid termasuk jenis tanaman
intoleran (butuh cahaya matahari secara langsung). Buat lobang tanam ukuran
20x20x20 cm, beri pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 2 kg tiap lobangnya.
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan atau pada kondisi curah hujan sudah
cukup merata. Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang mati. Lakukan
penyiangan agar tanaman terbebas dari gulma pengganggu tanaman.
Sumber :
UPTD Sertifikasi dan Pebenihan Tanaman Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, 2018.