Jumat, 27 November 2020

Budidaya Kaliandra Merah Sebagai Sumber Pakan Lebah


Kaliandra (
Calliandra spp) berasal dari famili Leguminoceae, sub famili mimosoideae adalah tanaman perdu yang berasal dari Amerika Latin. Terdapat dua jenis kaliandra yaitu kaliandra merah (Calliandra calothyrsus) dan kaliandra putih (Calliandra teragona). 

Kaliandra merah berbunga merah sedangkan kaliandra putih berbunga hijau keputihan. Kaliandra merah tingginya bisa mencapai 10 meter dengan diameter 20 cm serta mempunyai perakaran dangkal sampai dalam merupakan tanaman yang cocok untuk menghijaukan lahan yang kurang subur dan gersang.

Kaliandra merah tahan terhadap pangkasan dan mudah tumbuh terubusannya maka sangat cocok sebagai pemanfaatan kayu bakar. Kaliandra tahann terhadap naungan dan kekeringan dapat menekan alang-alang, menyuburkan tanah serta dapat mencegah erosi.

I.              PERSYARATAN TUMBUH

Kaliandra merah dapat tumbuh baik pada ketinggian antara 150-1500 meter/dpl dengan curah hujan minimal 1.000 mm/tahun. Kaliandra merah dapat hidup pada tanah yang kurang subur dan gersang oleh sebab itu dikatakan sebagai tanaman jenis pionir.

 II.            PENGADAAN BENIH/BIBIT.

Bibit kaliandra dapat diperoleh dari pembuatan persemaian dari biji terlebih dahulu yang kemudian dibuat stump. Benih dalam satu kilogram kurang lebih 14.000-14.500 biji. Penyemaian bisa langsung menaburkan biji atau dengan kantong plastik/polybag, dengan diberi perlakuan terlebih dahulu yaitu disiram dengan air panas yang kemudian direndam air dingin selama 24 jam, hal ini untuk mempercepat perkecambahan biji.

III.              PEMBUATAN TEMPAT PERSEMAIAN

 Tempat persemaian harus memenuhi syarat sebagai berikut :

a.    Dekat dengan jalan angkutan.

b.    Dekat dengan sumber tenaga kerja.

c.    Mudah mendapatkan air sepanjang tahun.

d.    Lahan bebas dai genangan aia dan  hama/penyakit.

e.    Petak persemaian sebaiknya dekat dengan lapangan penanaman.

IV.            PEMBUATAN BEDENGAN ERSEMAIAN

Ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bedengan persemaian adalah:

 1.      Ukuran bedengan menyesuaikan tempat namun umumnya berukuran 5x5 meter.

2.      Bedengan membujur ke arah utara selatan dan diperkuat dengan bambu atau batu bata.

3.      Jarak antar bedengan 0,45 meter dan dan setiap 5-10 bedengan dibuat jalan inspeksi.

Media bedengan persemaian terdiri dari campuran humus, kompos, dan pasir dengan perbandingan 7:2:1.

V.              CARA MEMBUAT BIBIT.

a.    Benih yang sudah diberi perlakuan langsung ditabur di bedengan dengan jarak 10x10 cm.

b.    Setelah ditabur persemaian disiram sehari 2 kali pagi dan sore.

Setelah bibit berumur 4-6 bulan bibit dibuat stump terlebih dahulu dengan ukuran stump panjan 30-50 cm  dan bagian akar 25 cm, bibit stump tujuannya dapat memudahkan pengangkutan ke lapangan dalam jumlah yang banyak.

VI.              PENANAMAN.

Sebelum bibit di tanam di lapangan terl;ebih dahulu dipasang ajir di setiap lubang tanaman. Ukuran lubang tanaman menyesuikan keadaan   tanah dan besarnya bibit. Pada lahan yang relatif keras diperlukan lubang berukuran 30x30x30 cm, dengan jarak tanam 1x1 meter.


VII.              PEMELIHARAAN TANAMAN

a.   Penyiangan

Yang dimaksud dengan penyiangan adalah membebaskan tanaman dari persaingan tumbuhan pengganggu (gulma), dengan cara membersihkan tumbuhan di sekitar tanaman dengan radius 1 meter atau kiri dan kanan larikan tanaman.  Penyiangan tanaman dilakukan tiap 3 bulan sampai dengan tanaman berumur 2 – 3 tahun.  Bila tajuk telah rapat perlu dilakukan pemangkasan kurang lebih setengah meter di atas permukaan tanah.  Waktu pemangkasan pada akhir musim kemarau sehingga pada musim penghujan segera bertunas kembali.

b.   Penyulaman

Penyulaman dilakukan dengan maksud mengganti tanaman di lapangan yang mati/rusak/kena penyakit.

VIII.              MANFAAT KALIANDRA MERAH

Kaliandra merah merupakan penghasil kayu bakar yang sangat dominan.  Atau dapat dikatakan sebagai kayu energi dan cocok dipergunakan untuk industri kecil dan rumah tangga.  Setiap kilogram kayu kaliandra kering dapat mengeluarkan antara 4.500-4.750 K Cal.

Kalindra merah ditanam secara monokultur dengan jarak tanam 1x1 m, pada akhir tahun pertama dapat berproduksi ± 100 sm/ha/th dan pada tahun berikutnya mencapai 200-250 sm/ha/th.


Manfaat kaliandra selain sebagai kayu energi/bakar juga mempunyai manfaat lain yaitu :

-     Memberikan kesuburan tanah untuk wilayah yang ditumbuhinya

-     Sebagai pohon budidaya lebah madu karena bunganya disukai oleh lebah

-     Sebagai penghasil pakan ternak karena daunnya dapat dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternak, kambing, domba, dan lain-lain.

Demikian teknis budidaya tanaman kaliandra merah, semoga bermanfaat.