PERSIAPAN LAHAN
Lokasi tumbuh tanaman porang yang baik adalah di bawah naungan dengan itensitas cahaya 60-70%.
Kegiatan persiapan lahan:
Pada lahan datar.
Setelah lahan dibersihkan dari semak-semak liar/gulma lalu dibuat guludan selebar 50 cm dengan
tinggi 25 cm dan panjang disesuaikan dengan lahan. Jarak antara guludan adalah
50 cm.
Lahan
dibersihkan tidak perlu diolah. Lalu dibuat lubang tempat ruang tumbuh bibit
yang dilaksanakan pada saat penanaman.
Dengan persentase tumbuh benih diatas 90%, kebutuhan benih per hektar dengan jarak tanam 0,5
m adalah:
1. Umbi : 1500 kg (± 20-30 buah/kg)
2. Biji : 300 kg
3. Bulbil
: 350 kg (±170-175 buah/kg)
Penyiapan Bibit dari Umbi :
1. Tentukan anakan
tanaman porang yang berumur ±1
tahun yang pertumbuhannya subur dan sehat.
2. Bongkar tanaman
dan bersihkan umbi dari akar dan
tanah.
Kumpulkan bibit
tersebut di tempat yang teduh untuk penanganan selanjutnya yaitu penanaman (1 umbi porang hanya menghasilkan 1 tanaman porang).
Penyiapan Bibit
dari Biji:
Tanaman porang
pada setiap kurun waktu 4 tahun akan
menghasilkan bunga yang kemudian
menjadi buah atau biji. Dalam 1 tongkol buah bisa menghasilkan biji sampai 250
butir yang dapat digunakan sebagai bibit porang dengan cara disemaikan terlebih
dahulu. Pada tata cara budidaya
pembibitan dengan menggunakan biji maka satu biji porang akan langsung disemai sehingga satu biji porang hanya menghasilkan satu bibit baru.
Metode
Poliembrioni (satu biji bisa lebih dari satu bibit baru).
Pada satu biji porang dilakukan proses pembelahan biji untuk memisahkan embrio-embrio dalam satu biji. Biasanya hal ini dilaksanakan sejak bulan Agustus, ketika bunga porang mulai rebah, kemudian biji ditampung. Selanjutnya biji-biji tersebut kemudian dibelah dan embrio-embrionya dipisahkan.
Dibutuhkan waktu 6-7 minggu sejak embrio disemaikan hingga berkecambah. Embrio yang telah berkecambah dipindahkan ke dalam kantong polybag hingga 8 minggu sebelum siap ditanam ke lahan.
Penyiapan Bibit
dari Bulbil/ Katak:
1.
Ambil bulbil
dari sekitar rumpun tanaman yang berumur cukup tua (seleksi/pilih bulbil yang
sehat).
2.
Bulbil yang
telah dipilih dikumpulkan dalam wadah dan disemai hingga tumbuh tunas yang kemudian ditanam (tanaman porang yang cukup besar dan tua dapat menghasilkan
bulbil ±40 buah/pohon).
Penyiapan Bibit dari Polybag :
1. Bibit dapat juga disiapkan dari persemaian.
2. Bibit terlebih dahulu disemaikan hingga tumbuh di dalam polybag, baru kemudian dipindah ke lapangan.
Gambar 6. Bibit tanaman porang di polybaag berasal dari persemaian
Porang sangat baik ditanam ketika musim hujan, yaitu sekitar bulan November s.d Desember. Tahap penanaman porang adalah sebagai berikut :
- Bibit yang sehat satu per satu
dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan letak bakal tunas menghadap ke
atas.
- Tiap lubang tanam diisi satu bibit porang dengan jarak tanam disesuaikan dengan kebutuhan.
- Tutup bibit dengan tanah halus / tanah olahan setebal ±3 cm
PEMELIHARAAN
Penyiangan
Sebaiknya dilakukan sebulan setelah umbi porang ditanam. Penyiangan
berikutnya dapat dilakukan saat gulma muncul. Gulma yang terkumpul ditimbun
dalam sebuah lubang agar membusuk dan menjadi kompos.
Pemupukan
Pada saat pertama kali ditanam, dilakukan pemupukan dasar. Untuk
pemupukan berikutnya dapat dilakukan setahun sekali (awal musim hujan). Jenis
pupuk adalah pupuk urea 10 g/lubang dan SP 36,5 g/lubang. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara
ditanam disekitar batang porang.
Pengamanan pohon pelindung
Porang merupakan tanaman yang butuh naungan. Oleh karena itu perlu
dilakukan pemeliharaan terhadap pohon pelindung agar pohon pelindung dan
tanaman porang dapat tumbuh dengan baik.
PEMANENAN
Tanaman porang dapat dipanen untuk pertama kali setelah umur tanaman mencapai 3 tahun. Setelah itu, tanaman dapat dipanen setahun sekali tanpa harus menanam kembali umbinya. Tanaman porang hanya mengalami pertumbuhan selama 5-6 bulan tiap tahunnya (pada musim penghujan). Di luar masa itu, tanaman mengalami masa istirahat/dorman dan daunnya akan layu sehingga tampak seolah-olah mati. Waktu panen dilakukan pada bulan April-Juli (masa dorman). Umbi yang dipanen adalah umbi besar yang beratnya lebih dari 2 kg/ umbi, sedangkan umbi yang masih kecil ditinggalkan untuk dipanen pada tahun berikutnya. Rata-rata produksi umbi porang berkisar 10 ton/ ha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar