Senin, 21 September 2020

MEMANFAATKAN LAHAN DI BAWAH TEGAKAN POHON DENGAN MENANAM PORANG

 

PERSIAPAN LAHAN

Lokasi tumbuh tanaman porang yang baik adalah di bawah naungan dengan itensitas cahaya 60-70%. Kegiatan persiapan lahan:

Pada lahan datar.

Setelah lahan dibersihkan dari semak-semak liar/gulma lalu dibuat guludan selebar 50 cm dengan tinggi 25 cm dan panjang disesuaikan dengan lahan. Jarak antara guludan adalah 50 cm.

Pada lahan miring.

Lahan dibersihkan tidak perlu diolah. Lalu dibuat lubang tempat ruang tumbuh bibit yang dilaksanakan pada saat penanaman.


Gambar 1. Tanaman porang di bawah tegakan tumbuh dengan subur


PERSIAPAN BIBIT

Dengan persentase tumbuh benih diatas 90%, kebutuhan benih per hektar dengan jarak tanam 0,5 m adalah:

1. Umbi : 1500 kg (± 20-30 buah/kg)

2. Biji : 300 kg

3. Bulbil : 350 kg (±170-175 buah/kg)

Penyiapan Bibit dari Umbi :

1.  Tentukan anakan tanaman porang yang berumur ±1 tahun yang pertumbuhannya subur dan sehat.

2.     Bongkar tanaman dan bersihkan umbi dari akar dan tanah.

Kumpulkan bibit tersebut di tempat yang teduh untuk penanganan selanjutnya yaitu penanaman (1 umbi porang hanya menghasilkan 1 tanaman porang).




Gambar 2. Bibit porang berasal dari umbi

Penyiapan Bibit dari Biji:

Tanaman porang pada setiap kurun waktu 4 tahun akan menghasilkan bunga yang kemudian menjadi buah atau biji. Dalam 1 tongkol buah bisa menghasilkan biji sampai 250 butir yang dapat digunakan sebagai bibit porang dengan cara disemaikan terlebih dahulu. Pada tata cara budidaya

pembibitan dengan menggunakan biji maka satu biji porang akan langsung disemai sehingga satu biji porang hanya menghasilkan satu bibit baru.




Gambar 3 dan 4. Bibit porang berasal dari biji (spora)

Metode Poliembrioni (satu biji bisa lebih dari satu bibit baru).

Pada satu biji porang dilakukan proses pembelahan biji untuk memisahkan embrio-embrio dalam satu biji. Biasanya hal ini dilaksanakan sejak bulan Agustus, ketika bunga porang mulai rebah, kemudian biji ditampung. Selanjutnya biji-biji tersebut kemudian dibelah dan embrio-embrionya dipisahkan.

Dibutuhkan waktu 6-7 minggu sejak embrio disemaikan hingga berkecambah. Embrio yang telah berkecambah dipindahkan ke dalam kantong polybag hingga 8 minggu sebelum siap ditanam ke lahan.

Penyiapan Bibit dari Bulbil/ Katak:

1.    Ambil bulbil dari sekitar rumpun tanaman yang berumur cukup tua (seleksi/pilih bulbil yang sehat).

2.    Bulbil yang telah dipilih dikumpulkan dalam wadah dan disemai hingga tumbuh tunas yang kemudian ditanam (tanaman porang yang cukup besar dan tua dapat menghasilkan bulbil ±40 buah/pohon).



Gambar 5. Bulbil/ Katak pada tanaman porang

Penyiapan Bibit dari Polybag :

1.     Bibit dapat juga disiapkan dari persemaian.

2.     Bibit terlebih dahulu disemaikan hingga tumbuh di dalam polybag, baru kemudian dipindah ke lapangan.


Gambar 6. Bibit tanaman porang di polybaag berasal dari persemaian


PENANAMAN

Porang sangat baik ditanam ketika musim hujan, yaitu sekitar bulan November s.d Desember. Tahap penanaman porang adalah sebagai berikut :

  1. Bibit yang sehat satu per satu dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan letak bakal tunas menghadap ke atas.
  2. Tiap lubang tanam diisi satu bibit porang dengan jarak tanam disesuaikan dengan kebutuhan.
  3. Tutup bibit dengan tanah halus / tanah olahan setebal ±3 cm


Gambar 7. Tanaman porang tumbuh subur dan menghasilkan bulbil/ katak

PEMELIHARAAN

Tanaman porang merupakan tanaman yang memerlukan pemeliharaan secara khusus. Namun untuk mendapatkan hasil pertumbuhan dan produksi yang maksimal, dapat dilakukan perawatan yang intensif dengan cara :

Penyiangan

Sebaiknya dilakukan sebulan setelah umbi porang ditanam. Penyiangan berikutnya dapat dilakukan saat gulma muncul. Gulma yang terkumpul ditimbun dalam sebuah lubang agar membusuk dan menjadi kompos.

Pemupukan

Pada saat pertama kali ditanam, dilakukan pemupukan dasar. Untuk pemupukan berikutnya dapat dilakukan setahun sekali (awal musim hujan). Jenis pupuk adalah pupuk urea 10 g/lubang dan SP 36,5 g/lubang. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara ditanam disekitar batang porang.

Pengamanan pohon pelindung

Porang merupakan tanaman yang butuh naungan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeliharaan terhadap pohon pelindung agar pohon pelindung dan tanaman porang dapat tumbuh dengan baik.



Gambar 8. Tanaman porang di areal terbuka

PEMANENAN

Tanaman porang dapat dipanen untuk pertama kali setelah umur tanaman mencapai 3 tahun. Setelah itu, tanaman dapat dipanen setahun sekali tanpa harus menanam kembali umbinya. Tanaman porang hanya mengalami pertumbuhan selama 5-6 bulan tiap tahunnya (pada musim penghujan). Di luar masa itu, tanaman mengalami masa istirahat/dorman dan daunnya akan layu sehingga tampak seolah-olah mati.  Waktu panen dilakukan pada bulan April-Juli (masa dorman). Umbi yang dipanen adalah umbi besar yang beratnya lebih dari 2 kg/ umbi, sedangkan umbi yang masih kecil ditinggalkan untuk dipanen pada tahun berikutnya. Rata-rata produksi umbi porang berkisar 10 ton/ ha.


Gambar 9. Umbi tanaman porang

Dari kegiatan penanaman porang di bawah tegakan kita akan memperoleh keuntungan ganda selain dari hasil kayu yang akan diperoleh juga mendapatkan hasil dari penjualan umbi bahkan dari benih porang (bulbil, umbi kecil, buah/spora). Sebagai informasi pada bulan September 2020 pada saat tulisan ini dibuat harga benih porang dari bulbil mencapai Rp. 250.000,- s.d 350.000,-/ Kg. harga umbi pada kisaran Rp. 15.000,- s.d    Rp. 18.000,-/Kg. Cukup menggiurkan bukan?

Selamat mencoba budidaya tanaman poran di bawah tegakan semoga berhasil.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar