Jumat, 03 September 2021

PENYEBAB PENYAKIT KARAT PURU PADA TANAMAN ALBASIA HUTAN RAKYAT

 Tanaman Albasia atau Sengon sangat populer dan banyak dibudidayakan oleh masyarakat di pedesaan. Tanaman ini pertumbuhannya cepat serta memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Ada beberapa jenis penyakit yang teridentifikasi menyerang tanaman Albasia diantaranya adalah penyakit karat puru.


Gambar Persemaian Tanaman Albasia

Serangan karat puru pada Albasia ditandai dengan terjadinya pembengkakan (galls) pada ranting/cabang, pucuk-pucuk ranting, tangkai daun dan helaian daun. Gall ini merupakan tubuh buah dari jamur.

Penyakit karat puru dapat menjadi persoalan yang serius dalam pengelolaan tanaman Albasia. Penyebaran penyakit ini sangat cepat. Penyakit ini menyerang Albasia mulai dari persemaian sampai lapangan dan pada semua tingkat umur. Kerusakan serius bila serangan terjadi pada tanaman muda (umur 1-2 tahun), karena titik-titik serangan (gall) bisa terjadi di batang utama sehingga batang utama rusak/cacat, tidak dapat menghasilkan batang pohon yang berkualitas tinggi.


Gambar Karat Puru Pada Batang Tanaman Albasia

Penyebab penyakit karat puru yang menyerang tegakan Albasia adalah jamur Uromycladium tepperianum. Jamur ini dikenal sebagai jamur karat yang menyerang lebih dari seratus spesies Acacia, jenis-jenis Paraserianthes/ Albizia spp., Racosperma spp. (ketiganya merupakan anggota famili Fabaceae ( Leguminosae), menyebabkan pembengkakan (gall) yang mencolok pada dedaunan dan ranting pohon.


Gambar Karat Puru Pada Batang dan Ujung DaunTanaman Albasia

Setiap gall karat puru dapat melepaskan ratusan sampai ribuan spora yang dapat menularkan ke pohon-pohon sekitarnya dengan cepat melalui bantuan angin.  Ukuran, bentuk, dan warna gall bervariasi tergantung bagian tanaman yang terserang dan umur gall.  Warna gall pada awalnya hijau kemudian berubah menjadi coklat. Warna coklat indikasi bahwa spora-spora yang melimpah siap dilepaskan.

Sebaran geografi penyakit ini adalah di Australia, New Caledonia, Papua New Guinea (1984), Maluku (1988/1989), Afrika Selatan (1992), Sabah (1993), Philiphina (1997), Timor-Timur (mulai tahun 1998), dan Jawa (mulai 2003).


Di Jawa, beberapa sentra Albasia yang diketahui telah terserang penyakit karat puru antara lain Lumajang, Jember, Banyuwangi, Probolinggo, Malang, Wonosobo, Boyolali, Salatiga, dan Wonogiri.


Di Jawa Barat juga sudah ditemukan serangan karat puru namun masih dapat dikendalikan.


Daftar Pustaka :

Nair, KSS. 2000. Insect Pests And Diseases In Indonesia Forest. CIFOR. Bogor.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar